Dalam rangka pelaksanaan acara Dewa Yadnya di salah satu keluarga besar Dadia Pasek Gelgel Pak Nengah Weres/pangkung jajang,sekeha gong Dadia Pasek Gelgel Desa Kaliakah ikut serta ngaturang sumbangsih untuk menyukseskan acara tersebut.Ini merupakan kebersamaan dan rasa saling memiliki diantara keluarga besar Dadia.
Selasa, 14 Juni 2016
Rabu, 10 Februari 2016
Persembahyangan dihari Galungan
Galungan tahun ini yang selalu jatuh pada hari Buda Kliwon Dungulan tanggal 10 Pebruari 2016 diperingati oleh segenap warga Dadia Pasek Gelgel desa Kaliakah dengan melaksanakan persembahyangan bersama sebagai bentuk rasa hormat dan cinta kasih kepada Ida Hyang Kawitan,Ida Hyang Widhi Wasa selaku utamaning guru.
Senin, 08 Februari 2016
Dasaning Kahyangan Jagat Bali
Bali yang dalam ketenarannya disebut sebagai pulau Dewata yang mempunyai makna pulau dimana berstananya para Dewa sering juga disebut sebagai pulau seribu pura.Hal ini tidak bisa dilepaskan dari banyaknya bangunan pura yang ada diBali.
Dari sekian banyaknya bangunan pura tersebut terdapat sepuluh bagian penting yang sering disebut sebagai pura kahyangan jagat,sebagai berikut akan kita jabarkan :
PURA LEMPUYANG
Dari sekian banyaknya bangunan pura tersebut terdapat sepuluh bagian penting yang sering disebut sebagai pura kahyangan jagat,sebagai berikut akan kita jabarkan :
PURA LEMPUYANG
Pura Lempuyang Luhur terletak di puncak Bukit
Bisbis atau Gunung Lempuyang, Karangasem. Pura ini diduga termasuk paling tua
di Bali. Bahkan, diperkirakan sudah ada pada
zaman pra-Hindu-Buddha yang semula bangunan suci yang terbuat dari batu. Pura
Lempuyang itu merupakan istana Hyang Gni Jaya atau Dewa Iswara.Dalam buku terbitan Dinas Kebudayaan Bali (1998) berjudul
''Lempuyang Luhur'' disebutkan, lempuyang berasal dari kata ''lampu'' artinya
sinar dan ''hyang'' untuk menyebut Tuhan, seperti Hyang Widhi. Dari kata itu
lempuyang atau lampuyang diartikan sinar suci Tuhan yang terang-benderang
(mencorong/menyorot). Pura Lempuyang itu merupakan stana Hyang Gni Jaya atau
Dewa Iswara.Pura Lempuyang sendiri memiliki status yang sangat besar,
sama seperti Besakih. Baik dalam konsep padma buwana, catur loka pala atau pun
dewata nawa sanga. Dalam berbagai sumber lontar atau prasasti kuno, ada tiga
pura besar yang sering disebut selain Besakih dan Ulun Danu Batur yakni
Lempuyang.Pada sekitar tahun 1950 di tempat didirikannya Pura
Lempuyang Luhur kini, baru ada tumpukan batu dan sanggar agung yang dibuat dari
pohon.
Perayaan Imlek 2567 ring Pura Dadia Pasek Gelgel Kaliakah
Sejarah warga Dadia Pasek Gelgel Desa Kaliakah dikarunia suatu sungsungan kongco The Gwan Tjiang,karenanya setiap pelaksanaan peringatan tahun baru imlek warga dadia Pasek Gelgel Desa Kaliakah turut serta merayakannnya.Perayaan di peringati dengan melaksanakan persembahyangan bersama.
Sabtu, 30 Januari 2016
Isi Singkat Babad Pasek Kawitan Pasek Gelgel
Ketika
Sira Brahmana beryoga, adalah Ratu Bali yang
bernama Ki Mpu Witadharma yang memerintah di
Kuntuliku. Beliau mempunyai putra bernama Ki
Mpu Wiradharma. Kemudian Mpu Wiradharma menurunkan
Ki Mpu Lampita, Ki Mpu Ajnyana dan Ki Mpu Pastika.
Ki Mpu Lampita menurunkan Ki Mpu Kuturan dan
Mpu Pradah. Ki Mpu Ajnyana menurunkan Ki Mpu
Panabda. Ki Mpu Panabda diajak tinggal di Padang
dan pindah dari Jawa, tetapi Mpu Pradah tidak
ikut.
Kemudian Ki Mpu Panabda kemenakan dengan Mpu Kuturan dan Mpu Panabda menurunkan Ki Mpu Jiwaksara. Mpu Jiwaksara menurunkan Ki Mpu Ketek yang nantinya melahirkan Arya Tatar. Arya Tatar menurunkan Ki Patih Ulung, Putra Ki Patih Ulung yang bernama Ki Semar ini kawin dengan Ni Wredani dan melahirkan Ki Langon, Ki Langon inilah menurunkan Ki Pasek Gelgel, Ki Pasek Denpasar dan Ki Pangeran Tangkas. Keturunannya ini yang nantinya memerintah di Bali lebih-lebih pada jayanya Majapahit.
Pada saat Ki Mpu Bradah ini memerintah, diangkatnya Sengguhu di Kuntuliku. Mpu Bradah ini sangat gaib dan selalu beranjangsana ke Jawa dan ke Bali sehingga diperingati dengan adanya Sugian Jawa dan Sugihan Bali. Mantra, japa, jampi dari Hyang Iswara. Jampi-jampi Hyang Wisnu untuk diucapkan demi keselamatan dunia. Dalam hal ini dilengkapi dengan sarana pecaruan sajian.
Tersebutlah Bhatara Brahma berputra Bhatara Gni Jaya yang berstana di Besakih yang nantinya menurunkan 5 orang putra yang bernama Sira Wang Bang Sidhimantra.
Kemudian Ki Mpu Panabda kemenakan dengan Mpu Kuturan dan Mpu Panabda menurunkan Ki Mpu Jiwaksara. Mpu Jiwaksara menurunkan Ki Mpu Ketek yang nantinya melahirkan Arya Tatar. Arya Tatar menurunkan Ki Patih Ulung, Putra Ki Patih Ulung yang bernama Ki Semar ini kawin dengan Ni Wredani dan melahirkan Ki Langon, Ki Langon inilah menurunkan Ki Pasek Gelgel, Ki Pasek Denpasar dan Ki Pangeran Tangkas. Keturunannya ini yang nantinya memerintah di Bali lebih-lebih pada jayanya Majapahit.
Pada saat Ki Mpu Bradah ini memerintah, diangkatnya Sengguhu di Kuntuliku. Mpu Bradah ini sangat gaib dan selalu beranjangsana ke Jawa dan ke Bali sehingga diperingati dengan adanya Sugian Jawa dan Sugihan Bali. Mantra, japa, jampi dari Hyang Iswara. Jampi-jampi Hyang Wisnu untuk diucapkan demi keselamatan dunia. Dalam hal ini dilengkapi dengan sarana pecaruan sajian.
Tersebutlah Bhatara Brahma berputra Bhatara Gni Jaya yang berstana di Besakih yang nantinya menurunkan 5 orang putra yang bernama Sira Wang Bang Sidhimantra.
MAHA GOTRA PASEK SANAK SAPTA RSI
Kembali
kepada Mpu Gni Jaya yang menurunkan Sapta Rsi, kawitan (leluhur)
langsung dari Maha Gotra Pasek, Tangkas dan Bendesa (MAHA GOTRA PASEK
SANAK SAPTA RSI), yang juga merupakan kawitan (leluhur) langsung dari
“Kaki Bongol dan Kaki Djelantik” dan sapretisentananya.
Mpu Gni Jaya mempunyai putra 7 orang atau yang sering disebut Sapta Rsi diantaranya :
Mpu Gni Jaya mempunyai putra 7 orang atau yang sering disebut Sapta Rsi diantaranya :
Jumat, 29 Januari 2016
Piodalan Ring Pura Dadia
Warga Pasek Gelgel Desa Kaliakah pada tiap rahinan Budha Umanis Julungwangi,selalu melaksanakan piodalan suci yang di sungsung oleh seluruh warga umatnya.Piodalan tersebut biasanya dilaksanakan dengan skala yang berbeda.Apabila pada hari H setiap perayaan jatuh pada bulan purnama,maka yadnya yang dilaksanakanpun berada pada tataran tertinggi ato nyejer.
Langganan:
Postingan (Atom)